MIE AYAM

 Tidak biasanya Zee mo menyantap mie ayam dua hari berturut-turut. 

Tadi sore sepulang sekolah, saat kami dalam perjalanan menuju pulang, tiba-tiba Zee berujar, "Bunda, aku lapar mau makan mie ayam ya." 

"Ohya, udah lapar banget kah Nak?"

"Iya Bun," jawabnya.

Wah senang sekali mendengar Zee lagi senang-senangnya makan, ntah disebabkan karena Yogya sudah mulai musim penghujan atau memang hormon pertumbuhannya lagi berlimpah.  Seketika itu juga saya langsung mengubah rute pulang menuju tempat mie ayam favoritnya.


Dalam perjalanan menuju tempat penjual mie ayam, seperti biasa Zee menceritakan keseruan di kelasnya. Terkadang saya timpali dengan ekspresi tertawa, terkejut atau mencoba menggodanya. Maklum seusia Zee kisah-kisah romantis sudah mulai ada loh 😁.


Tak berapa lama, kami pun tiba di lokasi mie ayam. Hanya ada 1 pengunjung saja yang tampak dari mobil saat saya sedang memarkirkan kendaraan. Tampak pria separuh baya dengan baju biru tua bermotif garis-garis putih sedang asik menyantap mie ayam sambil sesekali melihat gawainya.


"Pak, pesan 2 mangkok seperti biasa ya. Minumnya teh tawar panas satu," sahut saya pada pak penjual mie ayam.

"Baik mbak," jawabnya.


Saya baru benar-benar menyukai makan mie ayam ini saat tinggal di kota Yogya. Sebelumnya saat di Bandung, saya lebih menikmati bakso dan mie yamin. Apalagi saat di pulau Sulawesi, rasanya zaman itu belum kenal nama mie ayam. Saat masih tinggal di pulau Sulawesi, saya malah tidak pernah makan mie ayam. 


Mie ayam favorit Zee ini punya kuah kental. Bila diramu dengan sambel plus kerupuk, rasanya di lidah mantap sekali. Buat saya ini seperti makan mie dengan semur ayam.😁

Kali ini sambil menunggu mie ayam yang kami pesan terhidang, Zee melanjutkan kisahnya disekolah. Dia bercerita mendapat nilai 90 pada pelajaran matematika faktor perkalian terkecil. "Wah hebat tuh Nak, angkanya cukup tinggi. Tumben gak dapat seratus," komentarku ketika mengetahui nilainya 90.

"Iya bunda, saya kurang teliti di perkalian sehingga salah menjawab," sahut Zee.


Akhirnya mie ayamnya pun datang juga. Dua mangkok dengan asap yang masih terlihat dari mie nya.

Slurrrp.... 

Hmm nikmatnya.


0 comments:

Post a Comment