Aku dan Masalahku

Menuangkan masalah di area publik sebenarnya tidak nyaman untuk saya. Tapi saya tertarik membagikannya karena metoda yang saya gunakan untuk menggali masalah saya harap dapat digunakan oleh Anda dalam menyelesaikan masalah juga.

Metoda yang saya gunakan ini didapatkan dari perkuliahan di kelas Bunda Salihah Ibu Profesional yang merupakan bagian dari  gerakan Ibu Pembaharu dengan tagline "Everymother  a changemaker". Para Ibu dikelas ini diharapkan  mampu menjadi change maker tidak hanya bagi keluarga kecilnya tapi ke lingkungan sekitar dan masyarakat yang lebih luas lagi.


Bismillah

Aku dan Masalahku

Setiap manusia tidak ada yang tidak punya masalah. Mereka memiliki setiap masalah, baik yang menyadari maupun tidak. Termasuk saya.

Saya mencoba mengklasifikasikan permasalahan saya dalam tiga kategori : 

Masalah pribadi, masalah keluarga, dan masalah lingkungan.


Dari belasan masalah pribadi yang sempat saya coret-coret, semua saya rangkum dalam 3 hal (saya coba tampilkan beberapa masalah dalam slide aku dan masalahku) yaitu :

  1. Personal Financial. Sebagai seseorang yang pernah bekerja publik dan punya penghasilan bulanan, terjun ke zona ibu rumah tangga dan penghasilan bergantung pada suami, ternyata setelah 8 tahun menjalani saya menyadari ketidaknyamanan ini.
  2. Personal Branding.  Sejak menjadi ibu rumah tangga, saya menjadi lupa memberitahukan ke lingkungan potensi diri dikarenakan kesibukan mengurus  hal domestik rumah.
  3. Time Management. Perempuan paling jago meng-klaim dirinya multitasking. Selain Allah ta'ala memang menciptakan struktur otak perempuan seperti itu, tapi ternyata berkah multitasking ini bila tidak dikelola dengan bijak malah bikin stres. 😅 Saya pun mengalaminya. Dan mengelola waktu dengan bijak ini masih menjadi Pe-eR buat saya.

Untuk masalah keluarga saat ini saya dan suami berfokus pada anak semata wayang kami. Zee. Bagaimana memberikan pendidikan berkarakter pada ananda, terutama cara dia berinteraksi dengan lingkungannya.

Kategori terakhir terkait masyarakat atau lingkungan, saya memiliki masalah   belum optimal mendukung teman-teman di komunitas usaha mikro dimana saya pun saat ini terlibat sebagai pelaku dan pengurusnya.


Untuk masalah personal saya kerucutkan kedua poin , yaitu personal branding (PB) dan Time Management (TM). 

Mengapa memilih PB dan TM?

Setelah saya mencoba analisa menggunakan 5 Whys (Root Cause Analysis) dan Diagram Pareto, tampaknya bila PB ini berhasil saya selesaikan maka poin 1 dan 3 otomatis terselesaikan diatas 50%.

Problem Statement

Saya menyadari bahwa setelah memiliki anak, secara tidak sadar saya membatasi diri terhadap akses keluar.  Dari hasil analisa akar masalah saya melihat bahwa potensi melakukan PB saat ini terbuka luas melalui dunia digital. Berbagai platform dapat digunakan. Tinggal konsisten dan memiliki mau branding diri seperi apa yang akan diambil.

Akar masalah


Semoga tahap ini dapat membuat mata kembali berbinar dan mampu mengatakan... This is Me.






0 comments:

Post a Comment