Memiliki teman difabel atau yang memiliki kemampuan berbeda dengan kita tentu memiliki keseruan yang lain. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan bila berdiskusi atau berinteraksi dengan teman-teman difabel.
- Gunakan Kata Difabel. Fokus pada kemampuan difabel. Kata Difabel diambil dari singkatan different ability, yang menunjukkan seseorang memiliki kemampuan berbeda dibanding lingkungan sekitarnya. Sedangkan kalau disabilititas konotasinya lebih ketidak-mampuan seseorang melakukan sesuatu. Jadi, hindari menyebut dengan kata cacat, tidak sehat, budheg, dll.
- Sebut "Non Difabel" Bagi yang bukan Penyandang Difabel. Bukan orang normal, orang sehat.
- Tidak Bertanya Kenapa. Jangan bertanya kenapa, sejak kapan, kecuali difabel berkehendak untuk bercerita, karena ini akan menjadi trigger.
- Tanya. Jika ingin membantu, bertanya lebih dahulu. Kenali prinsip ADA. Tanya apakah butuh bantuan dan bagaimana cara membantu yang diharapkan.
- Hindari Memuji dengan Predikat "Meskipun Penyandang Difabel", karena hal itu dapat diartikan melemahkan mereka.
- Posisikan Mata Sejajar, Terutama untuk Teman Daksa.
- Jangan Merundung dengan memisahkan/memindahkan Alat Bantu milik Difabel. Ini perbuatan yang tidak menyenangkan.
- Jangan Iseng untuk Sekadar Menguji tentang Difabel. Teman-teman difabel memiliki sensitivitas yang berbeda dibanding orang non difabel.
#misicahayazona4dan5
#synergy2inclusivity
#ibuprofesionaluntukindonesia
#bersinergijadiinspirasi
#bootcampdutainklusif2023#inklusivitas
0 comments:
Post a Comment