Sudah efektifkah kalimatmu?

 "Waktu dan tempat kami persilahkan."

Kalimat diatas paling sering saya ucapkan bila sedang memerankan sebagai host atau master of ceremony, ntah kegiatan offline maupun online. Ternyata saya baru tahu kalau ini kategori kalimat tidak efektif. Ada kalimat yang lebih baik digunakan seperti, " Kami persilahkan Ibu Tasa untuk menyampaikan materi.:


Hari ini di whatsapp grup I Love Monday, materi 'Sudah Efektifkah Kalimatku?' menjadi salah satu bagian dari tema pembahasan komunikasi diantara peserta CSLO. Oh ya, CSLO ini singkatan dari Customer Service and Liaison Officer salah satu divisi yang ada di Lumbung Ilmu Ibu Profesional yang bertugas untuk memberikan pembekalan kepada teman-teman yang berperan sebagai narahubung ataupun naradamping di acara-acara internal ibu profesional.


Materi ini dibawakan oleh Teh Shanty dari bahan buku Seni Terampi Menulis Bahasa Indonesia : Kalimat, karya Djoko Saryono. Shanty mengungkapkan bahwa kalimat efektif merupakan kalimat yang mengungkapkan gagasan dan dapat dipahami secara tepat. Kalimat efektif memiliki ciri :

  1. Kalimatnya lengkap, artinya memiliki unsur subyek dan predikat. Biasanya preposisi atau kata depan seperti pada, untuk, tentang, bagi, kepada, yang mengawali subyek dihilangkan. Contohnya Kepada hadirin dimohon berdiri.
  2. Kalimatnya logis, masuk akal. Contohnya. Daripada mengatakan "Waktu dan tempat kami persilahkan" lebih baik menggunakan "Kami persilahkan Ibu Tasa untuk menyampaikan materi."
  3. Serasi. unsur-unsur dalam kalimat serasi sesuai, sederajat. Contohnya. Langkah-langkap yang harus digunakan adalah memahami, menghayati, dan pengamalam mengamalkan.
  4. Padu. unsur-unsur dalam kalimat bertautan secara utuh dan jelas. Contohnya daripada mengatakan "Martini, sepeninggal suaminya, merana hidupnya" lebih baik menggunakan "Sepeninggal suaminya, Martini merana hidupnya."
  5. Hemat, hindari pengulangan unsur secara belebihan. Contohnya : Saya dan dia saling tolong-menolong.
  6. Cermat, struktur kalimat teratur dan sesuai kaidah kalimat. Contohnya daripada mengatakan "Demi untuk meningkatkan mutu pendidikan memerlukan dana yang besar" lebih baik menggunakan "Untuk meningkatkan mutu pendidikan diperlukan dana yang besar."
  7. Tidak ambigu. Gunakan tanda baca agar kalimat tidak memiliki makna ganda. Contohnya "Istri pak Camat yang baru memang ramah sekali". Maknanya bisa dituliskan "Istri baru pak Camat memang ramah sekali" atau " Pak camat yang baru, istrinya memang ramah sekali."
  8. Tidak rancu terutama menggabungkan dua klimat yang masing-masing strukturnya sudah benar. Contoh "Di setiap RT mengadakan selamatan 17 Agustus" lebih baik menggunakan "Disetiap RT diadakan selamatan 17 Agustus" atau "Setiap RT mendakan selamatan 17 Agustus."
  9. Bergaya. Gunakan pilihan kata dalam struktur kalimat yang bergaya sehingga kalimat lebih menarik atau lebih sesuai konteksnya. Contohnya Silakan singgah ke gubuk saya.


Nah bagaimana? makin ragu aja kan kira-kira tulisan saya selama ini lebih banyak kalimat efektif atau kalimat tidak efektifnya? 😁



0 comments:

Post a Comment