Start from Minus

Jatuh tersungkur masih mending daripada jatuh dengan tiga perempat badan serasa tenggelam ke dalam bumi. Orang kulon (barat,red) menyebutnya start from minus.


Wanita yang memutuskan cerai dari suami dimana hak asuh anak tak dapat dia miliki atau mereka yang berusaha mengumpulkan rejeki untuk masa depan namun takdir berkata lain, dia  tertipu hingga harus seluruh dananya terkuras habis bahkan rumah pun ikut tersita dan harus hidup sebagai kontraktor, pindah dari satu rumah kontrakan ke kontrakan lain. Ada lagi kisah para orang tua yang menaruh harapan besar agar anak yang disayanginya dapat membanggakan dirinya kelak ternyata seorang bandar narkoba, buronan internasional, yaahhh mereka sedang mengalami start from minus.


Serangan pertama yang dialami bagi mereka yang mengalami start from minus adalah serangan mental atau kejiwaannya. Mereka yang kehilangan harta benda , ntah karena bencana alam, penipuan, atau gagal dalam bisnis merasa dunia runtuh. Teman, saudara dan tetangga yang biasanya datang bagaikan semut tiba-tiba menjauh, khawatir dimintai tolong pinjaman dana. Bagi para wanita yang ditinggal cerai suami, tiba-tiba menjadi tertuduh sebagai orang tua yang tidak bisa bersabar, wanita yang lebih mementingkan karir, atau wanita yang lupa kodratnya sebagai seorang ibu dan istri.

Yah... start from minus akan menyerang jiwamu.


Ustadz Hanan Attaki dalam ceramahnya menyampaikan bila engkau berada dalam tahap dimana makhluk Allah (manusia, red) saja menjauh, maka ini pertanda Allah sedang memanggilmu untuk lebih sering mendekat. Kesempatanmu begitu besar mendapat perhatian Sang Pencipta.


Mendekatlah ... jangan menjauh dari pencipta-Mu, agar jiwamu tenang.


Saat jiwamu tenang, insyaa Allah pikiranmu akan lebih tenang dalam mengambil keputusan.


Jiwamu tenang, engkau akan mudah memikirkan dimana lagi tempat menjemput rejeki Allah.

Jiwamu tenang, engkau akan mudah memikirkan bagaimana memulai komunikasi pada mantan suami dan keluarganya.

Jiwamu tenang, engkau akan mudah memikirkan bagaimana merajut kembali luka batin anak yang kehilangan kasih sayang darimu.


Dekatkan dirimu pada Sang Pencipta dan temukan kembali ketenangan jiwamu.






0 comments:

Post a Comment