Hug and Love

 "Bunda, ayah kemana? Zee cari didepan kok gak ada.", tanya Zee padaku saat dia selesai melakukan shalat subuh.


"Oh ya? Mungkin ayah ke pasar dulu kak," jawabku.

brmmm...brmmm....brmmmm....


Terdengar bunyi motor ayahnya memasuki garasi. 

"Ayaaaaaaaaaahhhhhhhhhh," teriaknya.

Zee berlari ke arah garasi mencari sosok ayahnya, memeluk dan mengatakan,"I love you Yah."

"I love you too kak".


***

Hug and Love adalah kebiasaan yang kami bangun dalam keluarga kami sejak kami diberi anugerah Zee hadir melengkapi kebahagiaan kami. Kebiasaan dimana saya dan suami tidak pernah mengalaminya saat masih kecil.


Hug and Love, dua kebiasaan baik yang saya, suami dan Zee lakukan setiap bangun tidur. Kami akan saling mencari satu sama lain untuk memberi pelukan dan ucapan "i love you". Saya gak mau kehilangan momen ini karena tak terasa anak semata wayang kami sudah beranjak remaja. Saat ini saja dia gak mau dipeluk dan dicium keningnya bila diantar sekolah oleh saya atau ayahnya. Pasti cukup cium tangan aja. Katanya malu terlihat teman-temannya. 😁


Ahhh.. time flies too fast.

Saya ingin merekam pelukan dan ucapan cinta dari dua orang ini dengan baik di setiap saraf neuron dan dendrit dalam otakku.💕

Kebiasaan lain yang masih saya lakukan adalah bedtime story. Bercerita sebelum tidur. Kadang saat membahas sains, siroh nabawiyah, atau justru mendengarkan cerita Zee di sekolah. Tak jarang sebelum tidur pun, kami membahas kosakata baru baginya. Contohnya crush on someone. 😁

Apa bedanya crush, love and like.

Nah loh... .serukan ....


Saat itu saya memberikan jawaban seperti ini.

Bila seseorang menyukai (like) bunga biasanya dia akan memetiknya. Nah kalau seseorang menyayangi (love) bunga maka dia akan menyiram tanaman itu biar bisa didapatkan bunga lain. Tapi kalau seseorang mencintai (crush) bunga, maka dia tidak hanya menyiram tanamannya tapi juga mencoba mengembang-biakkan ke pot-pot yang lain.


Ketika mendengarkan perumpamaan ini, Zee lalu berujar, "I think he just like me."


Saya tertawa sambil memeluknya. It's okay if you have that feeling.

Ah... anak zaman now, ekspresi sukanya harus dikawal dengan baik 💋


0 comments:

Post a Comment