Apa itu Pecha Kucha?

 Pecha Kucha adalah suatu teknik presentasi yang menampilkan 20 slide dalam waktu 20 detik untuk setiap slidenya. Jadi jumlah waktunya bila dijumlahkan adalah 400 detik atau sama dengan 6 menit 40 detik.


Wah, ada ya teknik presentasi seperti ini?

Ada, terutama bila jumlah narasumbernya banyak.


Forum seperti TedX menggunakan teknik presentasi yang singkat seperti ini. Tapi tentunya bukan ala pecha kucha yang hanya  7 menit kurang. Tapi setiap narasumber yang tampil di acara ini sudah harus merancang storyboardnya sesuai tema.


Pecha Kucha didominasi oleh gambar, tak ada backsound dan minim atau nyaris tak ada huruf. Sumber suara hanya berasal dari narasumber. Mengapa?

Agar penonton lebih fokus pada narasumbernya dibanding materi presentasinya. Gambar yang muncul hanya memandu sang narasumber untuk membicarakan materi tertentu.


Pecha Kucha berasal dari kata Jepang yang artinya chit-chat. Namun yang menemukan teknik presentasi seperti chit-chat ini bukan orang jepang, melainkan dua orang arsitek yang sedang bertugas disana. Namanya Astrid Klein and Mark Dytham. Tahun 2003 kedua orang ini merasa bosan dengan teknik presentasi yang biasa digunakan sehingga mereka melahirkan teknik presentasi seperti story-telling dan disebut pecha kucha.


Saya sendiri memakai teknik presentasi ini saat di Ibu Profesional, saat menyelesaikan tugas dari gerakan ekosistem Ibu Pembaharu. Dan gaya presentasi ini menjadi cukup efektif memberikan penjelasan mengenai gerakan sosial yang saya gagas yaitu Teras Berdaya. Bila ingin melihat videonya , linknya akan saya sematkan di barisan paling bawah ya.


Kembali ke pecha kucha. 

Teknik ini ditampilkan dengan cukup gambar saja, statis, tidak perlu animasi. Lalu bagaimana mengetahui apakah kita sudah berbicara selama 20 detik di satu slide? Gunakan timer. Bagi pengguna powerpoint atau aplikasi presentasi lainnya dan tinggal mengatur saja transisi tiap slide adalah 20 detik.


Lalu bagaimana cara membuat presentasi pecha kucha?

Pertama. Rancang alur ceritanya.  

Kedua.Tuliskan poin-poin yang ingin digunakan. Saat saya membuat materi profil Teras Berdaya saya melihat rata-rata jumlah kata yang saya gunakan antara 30 sampai 40 kata saja untuk durasi 20 detik. Itupun sudah dengan kecepatan sedang dan masih bisa menarik nafas 1x.

Ketiga. Cari maksimal 3 gambar saja untuk menggambarkan dari poin-poin yang sudah dituliskan. Kalau satu gambar sudah cukup, itu lebih baik.

Keempat. Bila ini ditayangkan dalam bentuk video maka gunakan aplikasi video editing. Tapi bila anda akan berbicara langsung di depan penonton, maka jangan lupa latihan didepan cermin ya.😁


Nah, selamat mencoba.


Simak profil Teras Berdaya Indonesia



0 comments:

Post a Comment