Tangisan yang dalam

 Pernah kah mengalami tangisan yang dalam?

Tak ada suara, tapi air mata keluar dengan derasnya. Mulut pun terkadang terbuka, tapi tak ada suara keluar. Yang sedengar sesekali suara lendir ingus dari rongga hidung yang harus diseka, atau tarikan nafas panjang karena terhalangnya pernafasan di hidung akibat ingus.


Pernah kah mengalami tangisan seperti ini?


Seseorang menangis itu normal bahkan hal yang alami. Saya mengatakan bahwa ini mekanisme tubuh merespon stres yang terasa berat agar kewarasan masih dapat terkendali. Sama seperti demam. Bentuk respon tubuh melawan kuman dan kawan-kawannya.


Bagaimana islam memandang peristiwa menangis ini?

Menangis ini memang terinstal dalam tubuh manusia. Sama seperti lawannya, tertawa. Mengapa? 

Karena Allah ta'ala yang menciptakannya. Berarti menangis ini disarankan dalam islam? Tapi tangisan seperti apa? Yang meraung-raung kah? yang berurai air mata atau tangisan yang dalam seperti deskripsi diawal tulisan ini? Ternyata Allah menyukai makhluk-makhluknya yang menangis karena takut padanya. Menangis yang membuat dia sadar akan kesalahannya. Menangis karena memohon ampun pada Sang Pencipta. Menangis karena memohon bimbingan pada Rabb-Nya.


Pada usia anak-anak sebelum akil baligh, kadang nangis gak pilih-pilih tempat. Bisa nangis kapan saja dia mau. Ketika sudah melewati akil baligh, menangis depan umum mulai ada rasa malu. Makin dewasa, menangis mulai ditahan, dipendam. Kalaupun gak kuat nahan lagi, pasti berlari ke tempat sepi untuk menangis, atau menelungkupkan kepala kebawah beralaskan lengan. Dan menangislah.


Umumnya kaum wanita yang paling mudah menangis, tapi tidak berarti kaum pria tidak boleh menangis. Sekali lagi, menangis ini memang dihadirkan Allah ta'ala dalam tubuh manusia.


Saya pernah menangis dengan tangisan yang dalam.

Dan itu saya lakukan 3 hari di malam sepertiga secara berturut-turut. Alhamdulillah, tekanan permasalahan yang saya hadapi saat itu bisa saya release sedikit demi sedikit sehingga saya dapat menggunakan kewarasan mencari solusinya.


Berdialog dengan Sang Pencipta ini sungguh baik buat saya sebagai seorang muslimah dalam mencari solusi. Bentuk penghambaan bahwa saya tidak ada kuasa atas apa yang terjadi dalam hidup. Berjalan memenuhi tiap skenario yang diberikan Sang Pencipta dengan segala upaya yang dilakukan dalam menghadapinya walau harus menangis dalam diam.


0 comments:

Post a Comment