Menjadi LO founder Ibu Profesional

 Bismillahirrahmanirrahiim


"Ya Allah, aku lupa tanya materi Kairo!", ucapku kepada suami saat kami sedang asik mendiskusikan matriks SWOT kegiatan kreatif di kalimantan.

Suami terheran-heran melihat saya segera berlari mengambil hape dan sibuk mencari nama seseorang.

"Founder...founder...founder... ",gumanku perlahan.

Segera kumainkan jemariku di atas keyboard virtual dan serius mengetik pesan. SEND. 

Ternyata suamiku dari tadi memperhatikan tingkahku. Mungkin dia terheran-heran, kok bisa ya istrinya lagi asik bahas swot malah otaknya bisa pindah ke Kairo. 😁

------

Ya... inilah kisahku menjadi seorang Liaison Officer Founder Ibu Profesional (IP).

Tak banyak yang mengenal istilah Liaison Officer (LO) atau  naradamping. Bagi saya, naradamping ini seperti jembatan atau penghubung antara dua pihak. Pihak penyelenggara dan tamu / narasumber. Saya pun mencoba mencari kata Liaison itu dari kata mana, munculnya kata ini dari bahasa perancis. Tapi saya gak mau berkisah tentang kata ini ya. Silahkan gugling sendiri ya. Saya mo berbagi kisah tentang diri saya sebagai LO.


Sekitar akhir november 2023, saya mendapat pesan singkat dari perempuan yang bernama Dian. Beliau menyampaikan bahwa  Ibu Septi dan Pak Dodik  akan hadir di kegiatan komite sekolah indonesia Kairo  berbagi pengalamannya tentang parenting. 

Wah mata saya langsung berbinar-binar.... 😍

Menarik nih, kurang dari 2 pekan saya harus koordinasi, dimana Founder IP akan berkegiatan offline, sementara saya biasanya mengatur jadwal offline di H-3 bulan. 😁


Tapi darimana mba Dian tau jadwal bu Septi? Ahaaaa... ketemu penghubungnya. Mba Tya.

Segera cek data, apakah aku pernah simpan kontak seseorang yang dipanggil Tya ini ya?

Ketemu .. tidak...ketemu... tidak... ketemu.... tidak ..... Le Voila ...... ketemu.


Segera saya membuka "kitab LO"  yang saya buat sendiri buat bekal peran ini. 

Mengecek question list, berimajinasi Founder di Kairo akan bagaimana, perlu apa, siapa yang akan berinteraksi dengannya, pokoknya pake 5W 1H.😂

Komunikasi intens pun saya efektifkan, di sela-sela agenda pribadi yang mulai berimpitan di akhir tahun.

Bahkan diskusi akomodasi jenis mobil jemputan apa sampai saya bahas dengan mb Tya sebagai kepanjangan tangan saya mewakili member IP di Kairo. Bahkan saat mb Tya menyampaikan bahwa beliau diperbatasan Kairo dan Qalyubia, saya pun sampai ngecek map. Memastikan jarak tempuh aman saat menjemput Founder. Maklum belum pernah ke Mesir. 😁

Indahnya hidup dengan teknologi, banyak membantu saya membayangkan apa yang terjadi disana.

Hingga suatu hari, mba Dian tiba-tiba menginformasikan ingin mengundang mba Ara (putri kedua dari Pak Dodik dan Bu Septi). Saya pun segera melakukan CnC dan berkoordinasi langsung dengan mb Ara.

Clarify and Confirmation (CnC) menjadi hal yang wajib bagi seorang LO bila menerima informasi apapun dari kedua belah pihak. Apalagi bila kedua pihak ini bisa berkomunikasi langsung tanpa melalui LO.

Foto dokumentasi pribadi mb Tya. (sudah izin)


Apa saat hari H, tugas LO selesai?

Tentu tidaaaaak fulgoso... (duh maap yang namanya fulgoso yaa).

Di hari H justru waktu kritis buat saya. Dentingan pesan singkat yang tertangkap gendang telinga akan sering saya lirik, khawatir ada pesan singkat dari founder atau penyelenggara. Apalagi perbedaan waktu antara Yogya dan Kairo, kadang saya lupa. 😁

Alhamdulillah koordinasi dengan mba Dian dan mba Tya berjalan lancar.  

Dokumentasi yang mereka kirimkan saya perhatikan ekspresinya satu persatu. Memastikan raut wajah yang tertangkap adalah aura-aura kerinduan  pengen lagi bertemu Founder IP. 😍


Masyaa Allah semua berjalan dengan baik. Ibu sudah mengabarkan akan berangkat lagi Luxor. Dan sekali lagi aku ngecek gmaps, Luxor itu seberapa jauh dari Kairo. 😁

Saya mengucapkan terima kasih ke mb Dian dan mb Tya, telah memberikan pengalaman terbaik buat Pak Dodik, Bu Septi dan mba Ara.

Alhamdulillah kegiatan Founder dan mba Ara selama di Kairo berlangsung sangat baik lebih dari  apa yang saya bayangkan. Barakallah fiikum teman-teman baik semuanya.


-------

Keesokan harinya, saat lagi makan bersama suami, dia berujar, "Yang... tugas LO di Ibu Profesional memang seserius itu ya?"

"Emangnya kenapa Bee?", jawabku pelan-pelan. Khawatir izin suami tiba-tiba ditarik.😅

"Kalau kamu seserius itu mengerjakan tugas LO, kenapa gak coba jadi virtual assistant saja?",  kata suamiku.


Deghhh....... wah disuruh naik level  nih , I never think it seriously to be a VA.

Next search ... how to be excellent virtual assistant....


To be continued....



0 comments:

Post a Comment