Udah tau gaya belajarmu?

Pernah gak lihat teman sekelas atau sekampus mu, yang fokus memperhatikan guru di kelas, tetapi diluar kelas tidak terlihat dia belajar lagi. Kerjanya hanya main melulu, namun bila hasil ujian keluar, eh nilainya selalu teratas.

Ternyata ada yang meneliti gaya belajar seseorang. Walter Burke Barbe yang mengenalkan gaya belajar ada tiga jenis, Visual, Auditori, dan Kinestetik. Biasanya disingkat VAK. Konon setiap orang memiliki 2 gaya belajar. Menurut riset yang pernah dilakukan oleh Barbe dan Milone di tahun 1981 ditemukan populasi gaya belajar seseorang 30% dominan visual, 30% campuran VAK, 25% dominan auditori dan 15% dominan kinestetik.


1. Gaya Belajar Visual
Namanya juga visual, maka indera mata menjadi handalan yang dominan gaya belajar ini.  Mereka memiliki kecenderungan belajar dengan materi gambar, teks, grafik, peta,  mind mapping, bahkan sering pula doodle dengan tinta warna-warni. Waktu sekolah sampai kuliah, saya termasuk belajar tipe ini. Buku catatan saya penuh dengan warna-warni dan doodle. Terkadang saya menggunakan mind-mapping untuk merangkum materi.

Tipe visual ini mudah terdistraksi bila saat belajar ada yang menganggu matanya. Misalkan ada orang yang lewat didepannya, atau memilih tempat duduk dekat jendela. Nah, bisa dipastikan dia mudah terdistraksi kalau lagi belajar.


2. Gaya Belajar Auditori.
Telinga menjadi salah satu indera yang dominan digunakan bila belajar dengan gaya ini. Dia mudah menyimak pelajaran jika sang guru menyampaikan materi secara langsung. Tipe auditori juga sangat mudah melakukan belajar menggunakan video tanpa harus menontonnya. Yah, seperti mode radio gitu deh.

Tantangannya adalah tipe ini mudah terdistraksi bila ada gangguan suara lain atau intonasi yang tidak nyaman ditelinganya. Jadi dia butuh ketenangan saat belajar. Bila dia harus belajar dari buku, biasanya dia akan membaca dengan suara nyaring. Orang tipe ini biasanya suka berdiskusi dalam belajar.


3. Gaya Belajar Kinestetik.
Bila kamu adalah tipe gaya belajar ini, biasanya orang ini mudah menangkap pelajaran bila langsung dipraktekkan. Lalu bagaimana bila pelajarannya dikelas? Nah gaya belajar kinestetik umumnya saat belajar terkadang menggerakkan sesuatu. Ntah itu pulpen yang diputar-putar, atau terkadang salah satu kakinya digetarkan sambil memperhatikan kelas. Ada juga loh gaya kinestetik ini  terpaksa harus mengunyah sesuatu jika sedang belajar didalam kelas.

Tantangannya di tipe ini adalah bila dia harus berdiam dalam waktu yang lama dan tidak bisa menggerakkan anggota tubuhnya. Misalkan saat ujian masuk perguruan tinggi. Nah, anak-anak kinestetik ini perlu diberi ruang bila berada pada kondisi ini yaaa....


Apakah gaya belajar ini abadi?
Tidak. Gaya belajar ini bisa berubah secara perlahan bergantung aktivitasnya. Jadi tubuhmu tinggal dilatih saja untuk beradaptasi secara pelan-pelan dan gaya belajarmu akan berubah.

Jadi menurutmu, kisah saya diawal tadi tentang orang yang jarang belajar setelah kuliah tapi nilainya keren terus, masuk dalam gaya belajar bagaimana?


0 comments:

Post a Comment